Sabtu, 23 November 2013

KAJIAN HISTORIS KEAGUNGAN BAGINDA RASULILLAH SAW SAMPAI WAKTU PERJALANAN ISRO' MI'ROJ YANG DIKEMAS DALAM KITAB NURUL MUSTHOFA, LENGKAP JILID 1-3

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين  
          
 Dengan menyebut Nama Allah Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..
          Segala Puji Bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Sholawat (Rahmat Ta’dhim) dan Salam Sejahtera Allah SWT senantiasa melimpah kepada Junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya
Sungguh Maha Suci Engkau Ya Allah, Engkaulah Dzat yang telah menciptakan alam semesta yang penuh dengan segala macam rahasia-rahasia keajaiban yang menunjukkan atas keagungan kekuasaan-Mu.
          Sungguh Maha Suci Engkau Ya Allah, Engkaulah Dzat yang telah menentukan segala sesuatu dengan qodlo’ dan qodar-Mu tanpa ada seorangpun yang berhak untuk menggugat atau mempertanyakan terhadap segala sesuatu yang  Engkau Kehendaki.
          Sungguh Maha Suci Engkau Ya Allah, Engkaulah Dzat yang memiliki kehendak untuk menciptakan makhluk yang sangat agung dan paling Engkau sayangi, yang Engkau limpahkan kepadanya segala kesempurnaan sifat-sifat yang mulia nan terpuji, dan Engkau jadikan sebagai sumber Rahmat (Belas Kasih Sayang)-Mu kepada semua hamba-hamba-Mu yang telah Engkau pilih sebagai penghuni sorga-Mu yang dipenuhi dengan segala macam keindahan, kenikmatan dan kebahagiaan yang kekal abadi selama-lamanya.
          Dialah sesungguhnya yang telah Engkau jadikan sebagai junjungan kami Baginda Nabi Besar Muhammad SAW.

SAMBUNGAN DARI KAJIAN KITAB NURUL MUSTHOFA JILID 1


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين  اما بعد

Dalam kitab  NURUL-MUSHTHOFA II ini, kami akan melanjutkan sebagian dari kisah suci kehidupan Baginda Rasulullah SAW yang mana kita para pecinta Beliau SAW tentunya sangat haus dan rindu untuk mengenal seluruh kepribadian dan keagungan Beliau junjungan kita kekasih Allah SWT Baginda  Nabi Agung Mumammad Rasulullah SAW, yang mana keagungan dan kemuliaanya sangatlah nyata dan terang benderang melebihi matahari.
Alangkah mulia dan agungnya Engkau wahai Baginda Rasulullah SAW. Engkaulah makhluk yang sangat dicintai oleh Allah SWT Dzat yang menguasai alam semesta. Engkaulah makhluk pertama yang diciptakan Allah SWT dari cahaya, dan adanya kami semua bahkan seluruh alam semesta adalah  semata-mata demi kasih sayang Allah SWT kepadamu wahai Nabi yang penuh dengan keberkahan.
Alangkah mulia dan agungnya kedudukan Engkau di Sisi Allah SWT, wahai Baginda Rasulullah SAW. Tiada satupun Para Nabi dan Rasul berwasilah dengan keagungan dan kemuliaanmu di Sisi-Nya kecuali Allah SWT pasti mengabulkan permohonannya, mengampuninya dan mencurahkan anugerah-Nya.

SAMBUNGAN DARI KAJIAN KITAB NURUL MUSTHOFA JILID 2


بسم  الله  الرحمن  الرحيم
الحمد لله رب العالمين  حمدا يوافى نعمه ويكافئ مزيده يا ربنا لك الحمد كما ينبغي لجلال وجهك وعظيم سلطانك سبحانك لا نحصي ثناء عليك انت كما اثنيت على نفسك فلك الحمد حتى ترضى ولك الحمد اذا رضيت ولك الحمد بعد الرضى. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد صلاة تكون لنا على الله بابا مشهودا وعلى أعدائنا حجابا مسدودا وعلى اله وصحبه عدد خلق الله بدوام ملك الله. أما بعد :
Dengan menyebut nama Allah SWT Dzat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT Dzat yang menguasai seluruh alam semesta, dengan segenap pujian yang sesuai dengan segala anugerah-Nya dan memadahi sebanyak tambahan anugerah-Nya. Ya Allah sesembahan kami, bagi-Mu lah segala puji sebagaimana pujian itu patut bagi kemuliaan Dzat-Mu dan agungnya kekuasaan-Mu, Maha Suci Engkau Ya Allah, kami tidak akan mampu untuk mengungkapkan pujian kepada-Mu selayak pujian-Mu kepada Dzat-Mu sendiri, maka bagi-Mu lah segala puji sehingga Engkau ridla, dan bagi-Mu lah segala puji sesuai keridlaan-Mu, dan bagi-Mu lah segala puji atas keridlaan-Mu (kepada kami). Ya Allah limpahkanlah shalawat (Rahmat ta’dlim-Mu) dan salam kesejahteraan dari-Mu kepada junjungan kami Baginda Nabi Muhammad SAW, semoga dengan berkahnya, Allah SWT melimpahkan segala anugerah-Nya kepada kita serta melindungi kita dari semua musuh-musuh kita. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan juga kepada para keluarga dan para sahabat  Baginda Nabi Muhammad SAW, sebanyak makhluk ciptaan-Nya kekal abadi selama-lamanya. Amiin Ya Robbal ‘Aalamiin.

Jumat, 22 November 2013

HIKMAH SHOLAWAT



مَا مِنْ أَحَدٍ سَلَّمَ عَلَيَّ إِلا رَدَّ اللَّهُ رُوحِي حَتَّى أَرُدَّ عَلَيْهِ السَّلامُ

Seseorang yang menyampaikan salam (bersholawat) ke padaku Pasti Allah subhanahu wata'alla. akan mengembalikan rohku sehingga aku menjawab salam ke padanya". (HR Ishaq bin Rahuyah, Imam Ahmad, Imam Abu Daud)---
Sanad Hasan...
قد صححه أهل الحديث الألباني وغيره
  

Ada Riwayat Lagi

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : " لَيْسَ أَحَدٌ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يُصَلِّي عَلَيْهِ صَلاةً إِلا وَهِيَ تَبْلُغُهُ ، يَقُولُ الْمَلَكُ : فُلانٌ يُصَلِّي عَلَيْكَ كَذَا وَكَذَا صَلاةً

Tidak ada seseorang pun dari Umat Baginda Nabi Muhammad sholallohu Alaihi Wa sallam (yg mau) bersholawat ke Baginda Rasululloh, melainkan ia akan sampai kepada Baginda, lalu malaikat berkata kepada Baginda "Si fulan bersholawat ke padamu dengan begini dan begini..."

Ini menunjukkan Baginda Nabi Muhammad sholallohu Alaihi Wa sallam Masih Memantau Umatnya yang Mau bersholawat kepadanya.

Imam al-'Utbi (Abu 'Abdul Rahman Muhammad bin 'Abdullah atau 'Ubaidillah bin 'Amr bin Mu`awiyah bin 'Amr bin 'Utbah bin Abu Sufyan Sakhr bin Harb yang lebih dikenali sebagai Imam al-'Utbi) di mana dia telah berkata:

“Suatu ketika aku duduk di samping kubur Junjungan Nabi Muhammad sholallohu Alaihi Wa sallam, tiba-tiba datang seorang A'raabi (penduduk kampung) mengucapkan salam kepada Junjungan Nabi Muhammad sholallohu Alaihi Wa sallam dengan berkata: “Salam kesejahteraan bagimu, wahai Rasulullah, aku telah mendengar Allah Ta`ala berfirman:

وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذ ظَّلَمُوۤاْ أَنْفُسَهُمْ جَآءُوكَ فَٱسْتَغْفَرُواْ ٱللَّهَ وَٱسْتَغْفَرَ لَهُمُ ٱلرَّسُولُ لَوَجَدُواْ ٱللَّهَ تَوَّاباً رَّحِيماً

{Surah an-Nisa’: 64]

Dan aku telah mendatangimu dalam keadaan memohon ampunan dari segala dosaku dan mengharapkan syafaatmu kepada Tuhanku (dengan Wasilah kepadamu).”

Lalu dia melantunkan beberapa bait syair seperti berikut:-

يا خير من دفنت بالقاع اعظمه * فطاب من طيبهن القاع والأكم
نفسي الفداء لقبر انت ساكنه * فيه العفاف وفيه الجود و الكرم

Wahai manusia terbaik yg jasadnya bersemedi dalam bumi
Maka harumlah lembah dan bukit dengan keharumannya
Jiwaku jadi tebusan kubur yang engkau huni
Dalamnya ada (pribadi) yang suci, pemurah lagi mulia

Al-'Utbi meneruskan ceritanya: “Kemudian, dia berpaling meninggalkan makam Baginda Nabi Muhammad sholallohu Alaihi Wa sallam, tiba-tiba aku mengantuk, lalu aku bermimpi melihat Junjungan Nabi Muhammad sholallohu Alaihi Wa sallam dalam tidurku dan baginda bersabda kepadaku:

“Wahai 'Utbi, segera pergi temui A'rabi itu dan khabarkan berita gembira kepadanya bahwa Allah telah mengampuninya.”

Sumber : Al adzkar Imam Nawawi. Halaman 206, Dar al-Fikr Beirut- 2002M/1422H

Sabtu, 02 November 2013

RAHASIA DI BALIK NAMA MUHAMMAD SAW. (TERJEMAH KITAB QURRAT AL-‘UYUN SYARH NADZM IBNU YAMUN)


Kata-kata penadzam “Muhammad” adalah nama nabi yang paling masyhur. Beliau memiliki beberapa nama. Menurut sebagian ulama, nama beliau mencapai 400 nama.

Imam Abubakar al-Arabi menukil keterangan dari sebagian ulama bahwa: “Allah Swt. memiliki 1.000 nama, dan Nabi Muhammad Saw. memiliki 1.000 nama pula.”

Lafadz “Muhammad” tersebut adalah isim alam pindahan dari isim maf’ul fi’il bina mudhaf, yang maknanya adalah orang yang banyak pujiannya. Sehingga beliau selalu dipuji setelah dipuji (dipuji tanpa henti).

Lafadz “Muhammad” juga lebih berarti dari pada lafadz “Mahmud”. Karena lafadz tersebut terdiri dari fi’il tsulatsi.

Beliau diberi nama “Muhammad” dengan maksud agar antara nama Muhammad dengan sifat-sifat beliau seimbang. Sebab, beliau selalu dipuji oleh makhluk di seluruh alam dari setiap sudut, baik dari sudut hakikat, sifat, bentuk tubuh, budi pekerti, amal, tingkah laku, ilmu, maupun ketetapan hukumnya.

Beliau selalu dipuji baik di bumi maupun di langit, di dunia maupun di akhirat. Beliau dipuji di bumi, sebab ilmu dan hikmahnya yang bermanfaat. Dan beliau juga dipuji di akhirat sebab syafaatnya.

Pada suatu ketika pernah ada orang yang bertanya kepada kakek beliau, Abdul Muthalib Ra.: “Kenapa cucu Tuan diberi nama Muhammad, padahal nama itu tidak terdapat pada nama-nama ayah dan kakek Tuan?”

Maka Abdul Muthalib Ra. pun menjawab: “Aku berharap agar cucuku, Muhammad, selalu dipuji baik di langit maupun di bumi.”

Maka harapan sang kakek pun dikabulkan oleh Allah Swt.

TENTANG JUMLAH PARA NABI DAN RASUL DALAM KITAB QURRAT AL-‘UYUN SYARH NADZM IBNU YAMUN



Adapun kata-kata penadzam “Atas pemimpin para rasul dan nabi”, maksudnya adalah beliau Saw. lebih utama, lebih muila dan lebih unggul dari semua para utusan dan nabi. Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam sebuah syair:

“Ulama sepakat bahwa Nabi kita lebih mulia dari seluruh makhluk secara mutlak.”

و انعقد الإجماع أن المصطفى# أفضل خلق الله و الخلف إنتفى
وما انتحى الكشاف في التكوير # خلاف إجماع ذوي التنوير

“Para ulama sepakat bahwa al-Musthafa, adalah makhluk Allah yang paling mulia, tak ada yang menentangnya.
Di dalam kitab al-Kasysyaf (Imam az-Zamakhsyari) dalam menafsirkan surat at-Takwir, namun kata itu menyimpang dari ijma’ ulama.”

RAHASIA SHALAWAT NABI SAW. DALAM KITAB QURRAT AL-‘UYUN SYARH NADZM IBNU YAMUN



Dan kata-kata penadzham “Semoga rahmat dan salam”, berkata Imam al-Qusyairi dalam menafsirkan firman Allah “Sesungguhya Allah beserta para malaikatNya senantiasa membaca shalawat atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. al-Ahzab ayat 56): “Allah menghendaki agar umat Islam selalu menaati Rasulullah Saw. dengan ketaatan yang seimbang dengan syafaat yang diberikan Rasulullah Saw. kepada umatnya. Keberadaan Rasulullah Saw. itu sendiri merupakan nikmat dari Allah. Maka Allah memerintahkan kepada umat Islam untuk selalu membaca shawat kepadanya.”

Kemudian Allah mencukupkan pahala orang yang membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw., sebagaimana dijelaskan dalam sabda Nabi Saw.: “Barangsiapa membaca sholawat kepadaku sekali, maka Allah akan memberinya shalawat (rahmat) sepuluh kali.”

Jumat, 01 November 2013

QOSHIDAH SAYYIDINA HASSAN BIN TSABIT AL- ANSHORIY RA



TERJEMAHAN QOSHIDAH SAYYIDINA HASSAN BIN TSABIT AL- ANSHORIY RA, MENANGISI WAFATNYA RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM.

Qashidah ini sering berkumandang setiap Majelis Akbar Senin Malam di Majelis Rasulullah SAW, Lima Bulan menjelang Wafatnya Habibana Munzir bin Fuad AlMusawa, dan ketika qashidah ini berkumandang, Beliau sangat menghayatinya.

----Bismillahirrahmanirrahim..Alfatihah...-----




أطَالَتْ وُقُوفَاتَدْرِفُ الْعَيْنَ جُهْدَ هَا عَلَى طَلَلِ الْقَبْرِ الَّذِي فِيْهِ اَحْمَدُ
Lama kutegak dg airmata deras mengalir menghadap gundukan tanah yang padanya Ahmad (Muhammad saw)

KELEMBUTAN DAN KEINDAHAN AKHLAK NUBUWAHNYA MAMPU MENUNDUKKAN ALAM SEMESTA


(Resapi dan hayati kisah-kisah ini, niscaya kau akan merasakan kelembutan dari sang Ilahi berkat kemuliaan Habib Mundzir dan air matamu akan mengalir. Bukti beliau masih hidup dengan karomahnya yang terus mengalir bagi alam dan seisinya ini)

Jadikanlah kehidupan anda saat ini adalah medan Jihad, Anda sedang di medan laga, berjihad menundukkan musuh-musuh Anda, yaitu mereka yang mengajak Anda kepada kemungkaran, tundukkan mereka, kalahkan mereka. Namun bukan dengan kekerasan dan kebengisan atau senjata, namun tundukkan dengan kelembutan dan kasih sayang, tundukkan dengan akhlak dan bantuan, tundukkan dengan kesopanan dan keramahan. Niscaya mereka akan tunduk dan menjadi berubah baik, dan menjadi teman anda.

Jika tidak mampu Anda menundukkan mereka dengan hal itu, maka jangan kalah pula dengan mereka, tetaplah dalam ketenangan, kelembutan, hadirkan cahaya kelembutan Allah swt saat bercakap-cakap dan bertemu mereka. Anda akan lihat cahaya Allah swt akan membuat mereka tunduk atau paling tidak mereka akan segan dan tidak mau mengganggu anda, malu, dan berusaha tidak terlihat Anda saat bermaksiat.

Sungguh orang-orang yang terjebak dalam kemungkaran itu mempunyai hati baik di hati kecilnya. Saya berkali-kali menemukan itu di hati mereka, namun kebaikan itu tersembunyi dalam kesombongan mereka.
Pernah seorang pemabuk dan preman yang menjadi biang kriminal bahkan konon sering menyiksa dan membunuh, orang tidak melihat ia memiliki sifat baik sedikitpun. Namun ketika saya diadukan tentangnya, pasalnya adalah ketika pemuda sekitar wilayah tersebut ingin mengadakan majelis, namun takut pada orang itu. Mereka akan didamprat dan diteror oleh si jahat itu. Ia adalah kepala kejahatan yang konon kebal dan penuh ilmu jahat.

Faedah Gambar Sandal Nabi Muhammad SAW


 
Alhamdulillahilladzi kholaqol kaunaini watsaqolaini washalallahu ‘alaihi wasallam ‘ala shohibinna’laini sayyidina Muhammadibni Abdillahi ibni Abdil mutholibni Haasyim alladzi turjaa syafaa’atuhu ila yaumiddin wa alaa alihi wa ashhaabi rasulillahi ajma’iinaa, amma ba’du.
Terjemahan ini diambil dari Mitsaalunna’li assyariifi (Gambar sandal Rasulullah SAW) yang telah disusun oleh Syekh Yusuf Ismail Annabhani. Berikut isinya secara singkat,
“Sungguh benar bahwa sandal Rasulullah SAW itu dari kulit yang di rangkap menggunakan 2 “tancapan” seperti batang dari kulit yang dinamakan Qibal. Yang satu dimasukkan kira – kira antara ibu jari dan jari yang didekatnya, dan yang satunya lagi dimasukkan kira – kira antara jari tengah dan jari yang ada didekatnya, 2 tancapan tadi dihubungkan dengan wadah (sebuah bingkai berbentuk yang disesuaikan dengan ukuran kaki) yang ada di atas telapak kaki. Tungkainya juga memakai wadah (sebuah bingkai berbentuk yang disesuaikan dengan ukuran kaki) yang mencakup hingga seluruh telapak kaki.

STEMPEL-CAP-TANDA KENABIAN (KHATAM AN-NUBUWWAH)


Gambar ini adalah dua contoh gambar Khatam an-Nubuwwah (Stempel-cap-tanda Kenabian), seperti yang terdapat pada belikat (di antara kedua bahu) Rasulullah Saw.

Keterangan Gambar:

• Bagian tengah: اللهُ وَحْدَهُ لَاشَريْكَ لَهُ مُحَمَّدٌ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ “Allahu wahdahu laa syariika lahu muhammadun ‘abduhu warasuluhu” (Allah Yang Maha Esa tiada sekutu bagiNya, Nabi Muhammad hamba dan utusanNya).
• Baris kanan: تَوَجَّهُ حَيْثُ شئْتَ “Tawajjahu haitsu syi’ta” (Kamu (wahai Muhammad Saw.) menghadap ke arah mana pun).
• Baris kiri: فَانَّكَ مَنْصُوْرٌ “Fainnaka manshurun” (Maka sesusungguhnya engkau (Nabi Muhammad Saw.) akan dibantu).