Sabtu, 02 November 2013

TENTANG JUMLAH PARA NABI DAN RASUL DALAM KITAB QURRAT AL-‘UYUN SYARH NADZM IBNU YAMUN



Adapun kata-kata penadzam “Atas pemimpin para rasul dan nabi”, maksudnya adalah beliau Saw. lebih utama, lebih muila dan lebih unggul dari semua para utusan dan nabi. Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam sebuah syair:

“Ulama sepakat bahwa Nabi kita lebih mulia dari seluruh makhluk secara mutlak.”

و انعقد الإجماع أن المصطفى# أفضل خلق الله و الخلف إنتفى
وما انتحى الكشاف في التكوير # خلاف إجماع ذوي التنوير

“Para ulama sepakat bahwa al-Musthafa, adalah makhluk Allah yang paling mulia, tak ada yang menentangnya.
Di dalam kitab al-Kasysyaf (Imam az-Zamakhsyari) dalam menafsirkan surat at-Takwir, namun kata itu menyimpang dari ijma’ ulama.”


Dalam sebuah hadits dikatakan: “Sesunguhya aku (Muhammad saw.) lebih mulia daripada orang-orang terdahulu dan yang akan datang, kemudian di hadapan Tuhanku, dan aku tidak sombong. Aku juga merupakan Sayyid (pemimpin) anak Adam kelak pada hari kiamat, dan Aku tidak sombong. Aku pun orang yang pertama keluar dari kubur. Aku adalah permulaan yang memberi pertolongan dan permulaan orang yang diberi pertolongan.”

Kata “Ar-Rusulu” dibaca dhammah Ra’ dan Sin-nya atau sukun Sin-nya, merupakan jamak dari kata “Rasuulun”, yaitu orang yang diutus Allah kepada makhlukNya. Sedangkan kata “Anbaa-u” dengan dibaca fathah Hamzah-nya merupakan jamak dari kata “Naba-un”, yang berarti kabar (berita). Kedudukan dari kata “Al-Anbaa-u” itu sendiri adalah membuang mudhaf sehingga menjadi “Wa ‘alaa imaami dzawil anbaa-I” yang berarti pemimpin orang yang mempunyai cerita. Mereka itu adalah para nabi ‘alaihimuashshalatu wassalam.

Dan pembicaraan mengenai hakikat para nabi dan rasul serta segala sesuatu yang berhubungan dengan mereka sudah sangat masyhur. Maka kami tidak akan memperpanjangnya di sini.

Dalam hadits Abi Dzar Ra. yang panjang, ia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw.: “Ya Rasulullah, berapakah jumlah para nabi?”

Rasulullah Saw. menjawab: “Ada 124.000 orang nabi.”

Aku bertanya lagi: “Ya Rasulullah, dari jumlah tersebut berapakah yang menjadi rasul?”

Nabi Saw. menjawab: “Ada 313 orang, yang berasal dari golongan yang banyak.”

Aku bertanya lagi: “Apakah yang dimaksud dengan golongan yang banyak?”

Beliau Saw. menjawab: “Yaitu sejumlah orang yang baik-baik.”

Aku bertanya: “Siapakah orang yang pertama diantara mereka?”

Nabi Saw. menjawab: “Nabi Adam As.”

Aku bertanya: “Apakah beliau seorang nabi yang diutus?”

Beliau Saw. menjawab: “Ya, Allah Swt. menciptakan beliau dengan kekuasaaNya, dan meniupkan ruh kepadanya dengan RuhNya, kemudian menyempurnakan kejadiannya.”

Kemudian Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Wahai Abu Dzar, 4 orang nabi dari keturunan bangsa Suryani adalah Nabi Adam, Syits, Khanukh (Nabi Idris, orang yang pertama menulis dengan menggunakan kalam), serta yang keempat adalah Nuh. 4 orang nabi lagi dari keturunan bangsa Arab yaitu Nabi Hud, Syuaib, Shaleh dan Nabimu (Muhammad Saw). Wahai Abu Dzar, nabi pertama dari golongan Bani Israel adalah Nabi Musa As., dan yang terakhir adalah Nabi Isa As. Sedangkan rasul yang pertama adalah Nabi Adam As. Dan yang terakhir adalah Nabi Muhammad Saw.”