ADA NAMA NABI MUHAMMAD SAW PASTI ADA NAMA ALLAH SWT
Seakan-akan Rasulullah saw diinginkan Allah SWT sebagai kekasihNya saja tunggal
Allah Subhanallahu Wata`ala berfirman :
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
( الشرح : 4 )
“ Dan Kami tinggikan sebutan (nama) mu”. ( QS. Al Insyirah : 4 )
Ayat ini ditafsirkan dalam hadits qudsi :
يَا مُحَمَّدُ جَعَلْتُكَ ذِكْرًا مِنْ ذِكْرِيْ مَنْ ذَكَرَكَ فَقَدْ ذَكَرَنِيْ وَمَنْ أَحَبَّكَ فَقَدْ أَحَبَّنِيْ
“ Wahai Muhammad, Aku telah menjadikanmu dzikir dari dzikirku,
barangsiapa yang menyebutmu maka ia telah menyebut-Ku, dan barangsiapa
yang mencintaimu sungguh ia telah mencintai-Ku”
Sehingga tidak
disebut nama nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam kecuali pasti
ada nama Allah, dan tidak juga disebut nama Allah subhanahu wata’ala
kecuali pasti ada nama nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sebagaimana Shahib Ad Diba’ (pengarang Maulid Diba) mengatakan :
قَرَنَ إِسْمَهُ مَعَ اسْمِهِ تَنْبِيْهًا لِعُلُوِّ مَقَامِهِ
“Menggabungkan namanya (nabi Muhammad) dengan nama-Nya (Allah) karena tingginya kedudukannya”.
Dan barangsiapa yang menyebut nama nabi Muhammad, maka berarti ia telah
menyebut nama Allah, dan barangsiapa yang mencintai nabi Muhammad maka
ia telah mencintai Allah.
Alangkah beruntungnya orang-orang
yang mencintai nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Nabi Muhammad
adalah sosok seorang pemimpin yang dicintai oleh ummatnya, bahkan musuh
pun mencintai beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, sebelum mereka
mengetahui bahwa nabi Muhammad adalah seorang nabi dan rasul, bahkan
mereka memberikan julukan kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam “Al Amin”, orang yang dipercaya, sehingga mereka menaruh
amanat-amanat mereka bukan kepada Abu Jahl atau Abu Lahb, bukan kepada
musuh-musuh Allah, akan tetapi kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam, mengapa?
karena mereka mengenal siapa nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam, yang mana barangsiapa memandang wajah nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, baik dia orang mu’min atau kafir
pun maka ia akan mengetahui bahwa wajah itu bukanlah wajah seorang
pendusta, begitu pula para pewaris nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam apabila wajah mereka maka menyejukkan hati, yang disabdakan
oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
الَّذِيْنَ إِذَا رُؤُوْا ذَكَرَا اللهَ
Jika wajah mereka dipandang maka akan mengingatkan kita kepada Allah subhanahu wata’ala.
Wallahu`alam