Senin, 21 April 2014
C I N T A
Cinta…Ringkasnya adalah anugerah tuhan, yang hampir tak seorangpun manusia yang tidak diberi cinta, meskipun dengan kadar yang berbeda. Puncak terindah cinta adalah ketika 2 hati sudah menyatu, sementara yang paling menyedihkan adalah ketika orang yang kau cinta tidak mencintaimu. Seperti kata penyair; “Aku dibuat gila oleh Laila, sementara Laila dibuat gila oleh selainku. Dan wanita selain Laila dibuat gila olehku, sementara aku tidak menginginkannya”
“Di saat Allah tahu bahwa terdapat kecintaan yang sangat besar di hati nabi Muhammad kepada umatnya. Maka Allah memberikan pilihan kepada beliau, “Jika kamu mau, maka akan AKU serahkan urusan umatmu (sesuai keinginanmu) kepadamu.” Apa jawab beliau? (perhatikan betapa cerdasnya beliau) jawab beliau; “Tidak Yâ Tuhanku, Engkau lebih sayang kepada mereka daripada aku”. Kemudian Allah melanjutkan: “fala ukhzika fihim abadan” (kalau begitu, maka AKU tidak akan menyia2kan (harapan) mu pada mereka) Shallallahu ‘alihi wa alihi wa ashabihi daiman…!
“Semakin banyak yang kau cintai, maka akan semakin banyak kau tersakiti. Karena suatu saat kau pasti berpisah darinya, sementara duri-duri cinta siap melukai.”
“La ikroha fil hubb, liannal hubb khulushun niyyah”, Tidak ada paksaan di dalam cinta, karena cinta adalah ketulusan niat.”
Man aroda ad-dunya fa’alaihi birosulillah, wa man aroda al-akhiroh fa’alaihi birosulillah, wa man aroda huma fa’alaihi birosulillah… Liannahu shollallahu ‘alaihiwasallam rohmatuddunya wa sa’adatul akhiroh. Aktsiru minas-sholati ‘ala Rosulillah…
Allahumma nawwir ‘uqulana bi’ilmi sayyidina Rosulillah…
Allahumma nawwir sulukana bifi’li sayyidina Rosulillah…
Allahumma nawwir qulubana bihubbi sayyidina Rosulillah… ! Aamiin.
Shallallahu’alaihi wa alihi wa shohbihi wa’alaina ma’ahum daiman wa abadan…
Kembali mengenang atau lebih tepatnya terkenang masa kecil, betapa girangnya mengeja “alif ,ba, ta”, kemudian beranjak besar mengeja “utawi, iki, iku” dan seterusnya-seterusnya. Namun ketika sekarang mengeja “kehidupan”, memaknai i’rob dan tashrifnya terasa sangat sulit bagiku, karena memang semua itu butuh guru.
Ya Allah,
Engkau adalah sutradara agung…
dan aku-aku ini adalah hamba-hamba yang engkau dramakan. aku adalah hambamu yang hina dina, penuh dosa, dan salah..
tanpa pengampunan dan kasih sayangmu, aku ini adalah hambamu yang paling rugi dan hancur
Ada empat jalan untuk dapat melihat baginda nabi Muhammad SAW.
1. Dengan hati yang selalu ta’alluQ (teringat) kepada beliau
2. Dengan hati yang senantiasa merindukan beliau
3. Dengan mengamalkan sunnah-sunnah beliau
4. Dengan mengabdikan diri untuk kemaslahatan ummat beliau
Ku ingin setiap aqu terjatuh ada yang menantiku, setiap aku tersesat ada yang menarikku, setiap aqu lupa ada yang mengingatkanku, setiap aqu tidak tahu ada yang memberitahuku, dan setiap aqu lagi butuh sesuatu ada yang memberiku. Namun sayangnya semua itu hanya bisa dilakukan Tuhanku, sementara aqu jauh dariNya. Dan meskipun Dia sangat dekat denganku.
Mengenali hamba-hamba yang mengenali Allah saja sudah cukup menentramkan hati, perasaan, dan pikiran. Lantas bagaimana yang dirasakan oleh mereka?! pastinya lebih indah dan lebih dahsyat daripada itu semua…Masyaallah… Tabaarokallah…!
“Jangan kau tinggalkan dzikirmu, meskipun baru lisanmu yang berdzikir, belum sukmamu, belum hatimu, belum sirr~mu, belum ruhmu! semoga dengan keistiqomahanmu berdzikir Dia akan mengangkatmu dari dzikir billisan, lalu bil ‘aql, kemudian bil qolb, sampai dzikr birruh. Sehingga tak satu pun diantara anggota tubuhmu kecuali menyebut namaNya.”
Tinta sudah terlanjur kering dan pena sudah di angkat tinggi-tinggi dari lauhnya, maka sekali-kali manusia tidak akan pernah dapat mengubah catatan hidupnya, kecuali atas izin dan kehendakNya. Inilah yang membuat hati seorang mukmin senantiasa ber-sa’i antara bukit khauf dan roja’, selamanya begitu, sampai ruh lepas dari jasadnya.
‘Arsy adalah makhluk yang paling agung bentuknya. makanya untuk menunjukan kebesaranNya Tuhan berfirman; “Arrohmanu ‘ala ‘arsyi istawa”. Namun di sisi yang lain, ada makhluk yg paling agung pangkat dan maknanya, sedangkan yang ini terbilang lebih agung daripada ‘arsy, dia lah habibunal musthafa SAW. Tuhan berfirman; Seandainya bukan karena engkau (muhammad), maka tidak kuciptakan jagad raya.
Cintamu kepada lawan jenismu mudah-mudah saja, karena selaras dengan keinginan nafsumu. Berbeda dengan cintamu kepada orang-orang yang mencintaimu jauh sebelum tumbuhnya cintamu kepada mereka. Tahukah siapa manusia yang paling mencintaimu?! Dia lah Al-Habib Al-Mahbub Sayyidul Kaunain Wats-tsaqolain Sayyidina Muhammad ‘alaihi afdlolush sholati wa azkat-taslim…
O Hatiku, percayalah sepenuhnya pada Allah… Apapun yang menimpamu tak pernah luput dari campur tanganNya. Mendekatlah mendekatlah mendekatlah, kemudian nyatakan bahwa Dia benar-benar maha dekat.
“Aku jatuh cinta kepadanya sebelum aku mengenal cinta, lalu panah cintaku kebetulan mengenahi hati yang kosong, maka kokohlah cinta itu”