RASULULLAH SAW. SELALU ADA DI SAMPINGMU WALAU TAK JUMPA DALAM MIMPIMU
“Kisah Perjumpaan Al-Habib Mundzir bin Fuad Al-Musawa dengan Al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smith (Madinah)”
Kalau bukan karena ingin menyemangati, saya tak akan menjawabnya. Ruh beliau Saw. senantiasa hadir dalam majelis Maulid adh-Dhiya’ al-Lami’. Banyak para jamaah bermimpi melihat Ahlul Badr, Ahlul Uhud, para wali masa lalu, bahkan para nabi, hadir di majelis Maulid adh-Dhiya’ al-Lami’. Ruh Rasul Saw. sudah ada sebelum 1 orang pun sampai dan tidak keluar sebelum tak tersisa 1 orang pun.
Ketika saya sudah lama bertahun-tahun tidak jumpa dengan al-Habib Zein bin Smith Madinah, karena beberapa kali beliau ke Indonesia saya tak sempat jumpa, maka ketika jumpa saya tertunduk-tunduk mencium tangan beliau. Maka al-Habib Zein dengan santainya berkata: “Ahlan wahai Mundzir.”
Saya berkata: “Wahai Habibana Zein, bagaimana Habib masih kenal nama saya padahal saya lama tak jumpa Habibana?”
Beliau menjawab: “Bagaimana aku lupa namamu, kau tiap malam ada di hadirat Rasulullah Saw.”
Hampir saya jatuh pingsan mendengar ucapan itu, dan beliau dengan santainya pergi begitu saja menghadapi tamu-tamu lain.
Pahala agung, ketika Anda rindu pada Rasul Saw., saat itulah Rasul Saw. sedang rindu pada Anda. Saya mempunyai teman di suatu wilayah yang sangat rindu dengan Rasul Saw. dan terus menangis jika mendengar kisah Rasul Saw. Namun ia belum juga mimpi Rasul Saw.
Lalu saya bermimpi, bahwa Rasul Saw. berpesan: “Katakan pada pemuda itu tiap kalau ia menangis merindukanku, aku ada di sampingnya, dan aku tidak meninggalkan ranjangnya sampai ia tidur pulas. Namun ketentuan pertemuan adalah di tangan Allah Swt.”
Orang yang rindu pada Rasul Saw. maka ia telah dirindukan oleh Rasul Saw.