Kamis, 29 Agustus 2013
Rabu, 28 Agustus 2013
Ternyata Tawassul Itu Bukan Syirik, Para Sahabat Nabi dan Para Ulama Terbukti Bertawassul
Contoh-contoh dari Para Sahabat dan Orang-Orang Sholih Dalam Bertawassul
Oleh: Ustadz Abu Hilya
Dengan adanya beberapa contoh Para Sahabat dan orang-orang Sholih Dalam Bertawassul, maka ini menunjukkan sebagian bukti sekaligus menjadi dalil praktek tawassul
yang dilakukan oleh mayoritas kaum muslimin di dunia. Tawassul
sama-sekali bukan amalan syirik sebagaimana yang dituduhkan oleh kaum
anti Tawasul yang mengkalim dirinnya sebagai penegak tauhid. Ngomong-ngomong kalau anda disuruh memilih siapa yang lebih benar, apakah para Sahabat dan ulama yang bertawassul sebagaimana yang akan kami nukilkan di bawah ini, atau pendapat kaum anti tawassul yang merasa sebagai penegak tauhid yang berarti pula secara otomatis berefek memfitnah para Sahabat dan ulama sebagai orang-orang musyrik? Pilihan terserah anda.
SEJUTA FADILAH SHALAWAT – KALAM HABIB AHMAD BIN ZEIN AL HABSYI
Al Musthafa SAW. Sebingkai mozaik nan indah. Kontruksi cita rasa Sang Kuasa yang sempurna. Cahaya yang bertahta megah di atas cahaya-cahaya. Makhluk terindah, termulia, tersantun, yang tiada duanya.
” Dialah yang di langit di kenal sebagai Ahmad, sedang di bumi di kenal sebagai Muhammad.”
Begitulah Habib Ahmad Bin Zein Al Habsyi melukiskan sosok Rasulullah SAW dalam kata-kata. “Dialah Penguasa maqam Mahmud. Bendera puja dan puji tegak dalam genggamannya.”
“Tidaklah ia di kenal sebagai Muhammad sebelum di seru sebagai Ahmad. Sebab (Di langit) Ar Robb SWT telah memuji sosoknya jauh sebelum seluruh makhluk mengenalnya. Ia mengagul-agulkannya jauh sebelum manusia menyanjung-nyanjungnya. Engkau bakal menjumpai nama Ahmad pada kitab-kitab suci terdahulu. Sedang dalam Al Qur’anul Kariem termaktub Nama Muhammad. Dialah yang terlayak menuai pujian-pujian. Dialah yang teragung di antara insan-insan yang layak di puji.”
“Hanya untuknya, kelak Maqam Mahmud di singkap di iringi pujian-pujian. Tak pernah tersingkap untuk selain dirinya. Dengan Maqam Mahmud itu, Sang Kuasa senantiasa memujinya. Berbekal Maqam Mahmud itu, ia menjelma sebagai pemberi Syafa’at tertinggi. Bendera puja-puji terajut hanya untuknya, seorang. Umatnya di sebut-sebut sebagai Al Hamidun (Orang-orang yang gemar memuji) dalam kitab terdahulu. Dan tatkala kakeknya, Abdul Muthalib, menyematkan nama Muhammad, ia mengunjuk doa, ‘Aku berharap kelak seluruh penghuni langit dan bumi akan senantiasa memujinya.’ “
Tak terpungkiri, Rasulullah SAW memang sempurna. Tiada celah untuk mencela, kecuali hati yang buta oleh kabut kemusyrikan. Begitu sempurnanya Sang Nabi. Hingga lisan mukminin tak lelah memadahkan puja dan puji dari dulu hingga kini.
SHALAWAT
Puncak kekaguman Sang Pencipta terhadap mahakarya yang satu ini adalah Shalawat. Habib Ahmad mengurainya,
“Shalawat Allah SWT kepada Nabi SAW adalah cucuran kebaikan-kebaikan, sifat-sifat luhur, karakter yang elok, ni’mat-ni’mat, penghargaan, penghormatan, dan anugerah-anugerah yang meruah. Sedang salam Nya adalah Penjagaan Nya dari berbagai aib dan mala, karunia yang berupa ketentraman, kesempurnaan, dan kemegahan. Sebentuk penghormatan yang indah dan penuh berkah dari Nya.”
Mari kita bershalawat kepada Nabi SAW. Mari kita haturkan salam kepada Rasul SAW.
“Dalam sepenggal ayat, Ar Rahman Ar Rahiem menfirmakan, (yang maksudnya)
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Rasulullah SAW bersabda, “Manusia yang paling dekat denganku pada hari akhir adalah orang yang paling banyak bershawat kepada ku.”
Sabda Beliau SAW yang lain, “Tidaklah seseorang bersalam kepadaku, kecuali Allah SWT pasti mengembalikan ruhku. Hingga akupun bisa membalas salam nya.”
Makna ruh di atas adalah bicara atau sesuatu hal yang berkenaan dg aktifitas ruh. Sebab, seyatanya, ruh Beliau SAW senantiasa hidup.
“Masih banyak lagi hadits-hadits nabawiy yang mengulas faedah Shalawat. Tercatat lebih dari 40 Sahabat terkemuka yang meriwayatkan hadits ragam ini.”
“Dalam satu shalawat terpendam 40 faedah. Diantaranya, Menghapus dosa, mengusir kesumpekan, menuntaskan cita-cita, memercik kabar gembira akan syurga sebelum ajal tiba, membersihkan dirì, menanggung keselamatan dari kecamuk hari kiamat, mengharumkan majelis, menafikan kefakiran dan sifat kikir, mengukuhnya langkang kala di atas sirath, mengenyahkan kekeringan, menabur berkah pada raga, umur, dan amal. Memantik Rahmat Allah dan rasa cinta dari Nabi SAW, menghidupkan nurani, dan memancing hidayah Ilahi.”
“Walhasil, Faedah Shalawat tak terbilang, dunia maupun ukhrawi. Tak terhitung, betapa sering Allah membukakan pintu Hajat, melonggarkan keruwetan, dan melipatkan anugerah dg Shalawat. Shalawat adalan amalan Istimewa dan penuh berkah. Ia adalah penjamin rasa aman dari murka Allah dan Neraka Nya. Ia adalah pelantar kesucian amal dan ketinggian derajat. Ia adalah perniagaan yang takkan pernah merugi.”
Perlu di catat, ada adab yg mesti di perhatikan dalam Shalawat,
“Shalawat adalah Dzikir. Karena itu di syaratkan Khusyu’ dan Hudlur, serta Ta’zhim kepada Nabi SAW saat bershalawat. Di anjurkan pula menghadirkan zat Nabi SAW kala berdoa dalam Shalawat, dg harapan agar curahan anugerah kepada beliau senantiasa lestari. Dengan adab Inilah, segala faedah shalawat niscaya tergapai. Bahkan bisa lebih dari itu. Shalawat tak hanya berarti Dzikir, Shalawat juga bermakna doa. Bahkan ia adalah esensi doa itu sendiri.”
Begitu gamblang paparan Habib Ahmad Bin Zein Al Habsyi mengenai Fadilah shalawat di atas. Tunggu apalagi, mari kita sedari sekarang menggemari Shalawat, demi kita, demi keluarga, demi Ummat dan demi pertiwi yang telah lama di rundung sedih ini..!
Allahumma Shalli ‘Ala Sayyidina Muhammad Wa ‘Ala Alih Wa Shahbihi Wa Sallim
referensi:
Majalah Cahaya Nabawiy No.70 Th.VII Rabi’ul Awwal 1430/maret 2009
Minggu, 25 Agustus 2013
MUKJIZAT RASULULLAH SAW. SAAT MASIH BALITA
Di saat Rasulullah Saw. lahir, banyak dari kaum Quraisy yang menjenguk
dan mengucapkan selamat atas kelahiran Nabi Saw. Begitu pulang ke rumah,
keluarganya terkejut dengan bau harum semerbak darinya, dan menanyakan
apakah dirinya memakai minyak wangi? Maka dijawab bahwa bau semerbak
harum ini bukanlah dari minyak wangi, tetapi dirinya baru saja pulang
dari menjenguk Muhammad bin Abdullah Saw.
Sesungguhnya ini
semua adalah sebagai anugerah yang sangat agung dari Allah Swt. yang
dilimpahkan kepada Baginda Rasulullah Saw. Dan sebagai mukjizat yang
menunjukkan keutamaan dan keistimewaan Rasulullah Saw. di sisi Allah
Swt.
Saat Rasulullah Saw. lahir, yang pertama kali menyusui
beliau adalah ibunda tercinta Sayyidah Aminah Ra. Yang kedua adalah
Sayyidah Tsuwaibah al-Aslamiyyah Ra., baru kemudian Sayyidah Halimah
as-Sa’diyyah Ra.
AMALAN YANG PALING PAS MENJELANG KIAMAT ADALAH PERBANYAK BACA SHALAWAT
Al-‘Allamah as-Sayyid al-Habib Abdurrahman bin Musthafa al-Aydrus salah
seorang ulama Mesir menyatakan dalam penjelasan beliau tentang
shalawatnya as-Sayyid al-Imam Ahmad al-Badawi Ra., yang kemudian ditulis
dalam kitab Mir-at asy-Syumus fi Manaqib Aal al-‘Aydrus:
“Bahwa di akhir zaman nanti, ketika sudah tidak ditemukan seorang
murabbi (mursyid) yang memenuhi syarat, tidak ada satu pun amalan yang
bisa mengantarkan seseorang untuk wushul (ma’rifat) kepada Allah Swt.
kecuali bacaan shalawat kepada Nabi Saw., baik dalam keadaan tidur
maupun terjaga.
Kamis, 22 Agustus 2013
TELADAN NABI MUHAMMAD SAW TERHADAP KAUM TAIF
بِسْــــــــــــــــــــــ
Tauladan Nabi Terhadap Kaum Taif
Kisah Nabi s.a.w. keluar menuju ke Taif
Setelah kematian Abu Talib, kaum Quraish lebih mempergiatkan tentangan mereka terhadap Nabi Muhammad s.a.w. tidak seperti tentangan mereka ketika hayat Abu Talib. Nabi Muhammad s.a.w. pun bertekat untuk keluar menuju ke Taif oleh kerana terlalu tertekan dengan bertambahnya gangguan dari puak Quraish terutama dari bapa saudaranya sendiri Abu Lahab dan isterinya yang telah mengumpulkan kayu yang berduri untuk menghalang perjalanan Nabi berdakwah sambil mengejek, mencerca dan mendustakan agama yang dibawa oleh Nabi s.a.w.
Kata Saidina Ali “Aku telah melihat Rasulullah s.a.w. ditangkap oleh kaum Quraish, diikat leher Baginda dengan kain dan mereka saling tarik menarik menjerut leher Nabi sambil mereka berkata : Engkaukah yang menjadikan Tuhan yang banyak itu sebagai tuhan yang satu?” Kata Ali “Demi Allah tidak seorang pun yang berani mendekati kecuali Abu Bakr lalu beliau memukul orang di sebelah Nabi dan berkata “Adakah kamu ingin membunuh seorang lelaki yang hanya berkata Tuhanku ialah Allah
KEBOLEHAN ANEKA REDAKSI SELAWAT NABI
Dalam amaliah sehari-hari mayoritas kaum Muslimin, yang sangat mencintai dan menghormati Nabi Muhammad SAW dengan penuh ta’zhim, telah dikenal sekian banyak redaksi shalawat kepada Nabi SAW, seperti Shalawat Munjiyat, Shalawat Nariyah, Shalawat Fatih, Shalawat Thibbul Qulub dan lain-lain. Kebanyakan redaksi shalawat-shalawat tersebut tidak disusun oleh Nabi sendiri, tapi disusun oleh para ulama dan auliya terkemuka yang tidak diragukan dalam keilmuan dan ketakwaannya.
Pertanyaan yang sering diajukan oleh kaum Wahhabi seperti Ibn Baz, al-Utsaimin, al-Albani, Mahrus Ali, dan lain-lain adalah:
Bolehkah mengamalkan shalawat yang tidak disusun oleh Nabi SAW, bahkan tidak dikenal pada masa beliau?. Bahkan terakhir, tayangan
Khazanah Trans 7 pada hari Jum’at 12 April 2013 menayangkan hal tersebut dengan membid’ahkan amaliah sholawat yang dikarang oleh ulama.
Sedangkan mengenai bentuk redaksinya, shalawat itu ada dua macam, yaitu Shalawat Ma’tsur dan Shalawat Ghoiru Ma’tsur. Shalawat Ma’tsur adalah shalawat yang dibuat oleh Rasululloh SAW sendirir, baik kalimat, cara membaca, waktu maupun fadhilahnya.
Senin, 19 Agustus 2013
Kemurnian Shalawat Fatih Sebagai Shalawat Nuroniyyah (Cahaya Alam Ghaib) Qudratullah
Kemurnian Shalawat Fatih Sebagai Shalawat Nuroniyyah (Cahaya Alam Ghaib) Qudratullah
Artinya : “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab : 56)
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ . وَالنَّاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وعَلىَ آلِهِ وَاَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Artinya: “Ya Allah berikanlah Rahmat yang disertakan ta'zhim kepada penghulu kami Nabi Muhammad sebagai pembuka apa yang tertutup dan yang menutup sesuatu yang terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran yang memberi petunjuk ke arah jalan yang lurus. Dan kepada keluarganya, sebenar-benar pengagungan padanya dan kedudukan yang agung.”
CAHAYA AHLUL BADR
CAHAYA AHLUL BADR
“Saduran Taushiyah al-Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa pada Haul Badr”
A. Peristiwa Perang Badr
Sampailah kita di hari yang mulia ini, 17 Ramadhan, yang mengingatkan
kita kepada peristiwa Badr al-Kubra. Dimana diterangkannya bendera
pembela Sang Nabi Saw., pertamakali ketika beliau Saw. berhadapan dengan
kaum Muhajirin dan Anshar di Madinah al-Munawwarah sebelum menuju Badr
al-Kubra, maka di saat itulah wajah yang paling ramah, wajah yang paling
indah, wajah yang dikatakan oleh Sayyidina Anas bin Malik:
مَارَأَيْنَا مَنْظَرًا أَعْجَبُ مِنْ وَجْهِ النَّبِي
“Tidak ada pemandangan kutemukan lebih indah dari wajah Sang Nabi (Saw.), lebih menakjubkan dari wajah Sang Nabi.”
TIDAK BERADAB MEMANGGIL /MENYEBUT RASULLLOH SHALLALLOHU ALAIHI WASALLAM LANGSUNG NAMANYA
TIDAK BERADAB
MEMANGGIL /MENYEBUT RASULLLOH SHALLALLOHU ALAIHI WASALLAM LANGSUNG NAMANYA
(TAFSIR SURAT AN NUR AYAT 63)
·
Sebutan Sayyidina,
Nabiyallah, Rasulallah dan sebutan lain sebelum penyebutan nama Muhammad
shallallohu alaihi wasallam. adalah bentuk penghormatan. Penghormatan ini
diperintahkan oleh Allah dalam Al Qur’an Surat An Nur Ayat 63 :
لا
تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا قَدْ
يَعْلَمُ اللَّهُ الَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنْكُمْ لِوَاذًا فَلْيَحْذَرِ
الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ
عَذَابٌ أَلِيمٌ
Artinya: Janganlah
kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebahagian kamu
kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang
yang berangsur-angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya),
maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa
cobaan atau ditimpa adzab yang pedih.
Mengenal Lebih Dekat.
Dari Abi Jahiifah ra : "Para sahabat berebutan mengambil telapak tangan
beliau dan mengusapkannya di wajah mereka, ketika kutaruh telapak
tangan beliau saw diwajahku ternyata telapak tangan beliau saw lebih
sejuk dari es dan lebih wangi dari misik" (Shahih Bukhari hadits
no.3360).
Berkata Anas ra :
"Tak kutemukan sutra atau kain apapun yang lebih lembut dari telapak
tangan Rasulullah saw, dan tak kutemukan wewangian yang lebih wangi dari
keringat dan tubuh Rasul saw" (Shahih Bukhari hadits no.3368).
"Kami tak melihat suatu pemandangan yg lebih menakjubkan bagi kami
selain Wajah Nabi saw". (Shahih Bukhari hadits no.649 dan Muslim hadits
no.419)
Sabtu, 17 Agustus 2013
ORANG YANG RINDU TAK AKAN PERNAH TERLUPAKAN
Oleh Sayyidy Munzir Al-Musawa
Diriwayatkan dalam sebuah riwayat yang tsiqah bahwa ketika salah seorang shalih bermimpi bertemu Rasulullah, dimana dia adalah orang yang selalu rindu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yang tidak pernah tidur kecuali setelah air matanya mengalir karena ingin berjumpa dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
maka dia pun sering melihat Rasulullah di dalam mimpinya, lalu di dalam mimpi itu ketika di padang mahsyar ia melihat kumpulan manusia yang memenuhi padang mahsyar, mereka saling tindih satu sama lain, yang masing-masing ada yang berubah wajahnya, ada yang berbau busuk dan lain sebagainya, kesemuanya dalam keadaan yang sangat bingung, ketika itu tiba-tiba barisan para malaikat melintas dan lewatlah rombongan sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersama para nabi, syuhada’,
NABI PUN MENCINTAI TANAH AIRNYA
17 Agustus 2013 pukul 17:19
Nabi PunMencintai Tanah Airnya
Saking cintanya kepada tanah airnya, yaitu kota Makkah, Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam pernah bersabda:
ما أطيبكِ من بلد ، وأحبَّكِ إليَّ ، ولولا أن قومي أخرجوني منكِ ما سكنتُ غيركِ
Tiada negara yang lebih indah, juga kecintaanmu kepadaku, seandainya kaumku tidak mengusirku dari dirimu, maka aku tidak akan bertempat tinggal diselainmu (Makkah)
Saking cintanya kepada tanah airnya, yaitu kota Makkah, Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam pernah bersabda:
ما أطيبكِ من بلد ، وأحبَّكِ إليَّ ، ولولا أن قومي أخرجوني منكِ ما سكنتُ غيركِ
Tiada negara yang lebih indah, juga kecintaanmu kepadaku, seandainya kaumku tidak mengusirku dari dirimu, maka aku tidak akan bertempat tinggal diselainmu (Makkah)
Senin, 12 Agustus 2013
sayyidina Abu Bakr As Shiddiq Ra Rela Dikeroyok, demi membela Yang Dicintai
Ketika kuffar quraisy mengerumuti nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam, maka Sayyidina Abu Bakr As Shiddiq Ra merobek-robek bajunya
dan mencaci kuffar quraisy dan mengamuki mereka, sehingga perhatian
kuffar quraisy beralih kepada sayyidina Abu Bakr As Shiddiq Ra dan
mereka pun memukulinya dengan pukulan yang sangat dahsyat sehingga tidak
dapat dibedakan antara mata, hidung atau mulut beliau, hingga sayyidina
Abu Bakr pun pingsan.
Maka
beliau pun diselamatkan oleh keluarga Abu Quhafah yang memiliki kekuatan
di Makkah Al Mukarramah, dimana mereka berkata jika sayyidina Abu Bakr
meninggal maka mereka akan membalas perbuatan tersebut yaitu dengan
memenggal satu kepala dari setiap qabilah yang terlibat dalam penyiksaan
sayyidina Abu Bakr As Shiddiq Ra.
Namun setelah beberapa
waktu sayyidina Abu Bakr sadar dan mulai membuka matanya, dan berkata :
“Bagaimana kabar Rasulullah Muhammad ?”,
mendengar hal itu
keluarga Abu Quhafah sangat marah karena mereka disaat itu belum masuk
Islam dan berkata : “Wahai Abu Bakr, engkau dipukuli hingga keadaanmu
seperti ini adalah disebabkan oleh Muhammad dan kami lah yang
menolongmu, namun mengapa engkau justru masih merisaukannya”,
lalu sayyidina Abu Bakr berkata : “Bantulah aku berjalan untuk bertemu
dengan Rasulullah”, dalam keadaan yang sangat parah dan tidak mampu
berjalan sayyidina Abu Bakr Ra masih ingin bertemu dengan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, maka salah seorang kerabat beliau
membopong dan membawa beliau untuk bertemu dengan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam, kemudian beliau bertemu dengan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam dan beliau dapai Rasulullah dalam keadaan baik, maka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memeluk sayyidina Abu Bakr As
Shiddiq dan menangis, demikianlah besarnya kecintaan para sahabat kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
HADIAH UNTUK UMAR BIN KHATTAB R.A
Umar bin Khattab r.a adalah salah satu sahabat yang menjadi mertua dari
Rasulullah SAW. Sewaktu anaknya yaitu Hafsah r.a hendak dicarikan jodoh
maka Umar bin Khattab menawarkannya kepada Abu Bakar As Shiddiq r.a dan
Utsman bin Affan r.a tapi kedua sahabat utama itu diam saja tidak
menyambut tawaran Umar. Dalam hati Umar bin Khattab merasa sedih karena
dua orang sahabat itu yang paling dianggap sekufu dengan anak
perempuannya yang bernama Hafsah tidak menyambut tawarannya. Maka ia
pergi mengadukan dua orang sahabatnya itu kepada Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW tersenyum menanggapi pengaduan Umar bin Khattab r.a dan
berkata,” Sesungguhnya Hafsah akan memperoleh suami yang lebih baik dari
Utsman dan Utsman akan memperoleh istri yang lebih baik dari Hafsah.”
Ternyata Rasulullah SAW yang meminang Hafsah untuk dijadikan istri
beliau sedangkan Utsman bin Affan dinikahkan dengan puteri Rasulullah
SAW yang bernama Umi Kultsum r.a
6 PERKARA YANG ALLAH SEMBUNYIKAN
Setelah Allah SWT selesai menciptakan Jibrail as dengan bentuk yang
cantik, dan Allah menciptakan pula baginya 600 sayap yang panjang ,
sayap itu antara timur dan barat (ada pendapat lain menyatakan 124, 000
sayap). Setelah itu Jibrail as memandang dirinya sendiri dan berkata:
"Wahai Tuhanku, adakah engkau menciptakan makhluk yang lebih baik
daripada aku?." Lalu Allah swt berfirman yang bermaksud.. "Tidak"
Kemudian Jibrail as berdiri serta solat dua rakaat kerana syukur kepada
Allah swt. dan tiap-tiap rakaat itu lamanya 20,000 tahun.
Setelah selesai Jibrail as solat, maka Allah SWT berfirman yang
bermaksud. "Wahai Jibrail, kamu telah menyembah aku dengan ibadah yang
bersungguh-sungguh, dan tidak ada seorang pun yang menyembah kepadaku
seperti ibadat kamu, akan tetapi di akhir zaman nanti akan datang
seorang nabi yang mulia yang paling aku cintai, namanya Muhammad.' Dia
mempunyai umat yang lemah dan sentiasa berdosa, sekiranya mereka itu
mengerjakan solat dua rakaat yang hanya sebentar sahaja, dan mereka
dalam keadaan lupa serta serba kurang, fikiran mereka melayang
bermacam-macam dan dosa mereka pun besar juga.
Maka demi
kemuliaann Ku dan ketinggianKu, sesungguhnya solat mereka itu aku lebih
sukai dari solatmu itu. Kerana mereka mengerjakan solat atas perintahKu,
sedangkan kamu mengerjakan solat bukan atas perintahKu." Kemudian
Jibrail as berkata: "Ya Tuhanku, apakah yang Engkau hadiahkan kepada
mereka sebagai imbalan ibadat mereka?" Lalu Allah berfirman yang
bermaksud. "Ya Jibrail, akan Aku berikan syurga Ma'waa sebagai tempat
tinggal...
" Kemudian Jibrail as meminta i zin kepada Allah
untuk melihat syurga Ma'waa. Setelah Jibrail as mendapat izi n dari
Allah SWT maka pergilah Jibrail as dengan mengembangkan sayapnya dan
terbang, setiap dia mengembangkan dua sayapnya dia boleh menempuh jarak
perjalanan 3000 tahun, terbanglah malaikat jibrail as selama 300 tahun
sehingga ia merasa letih dan lemah dan akhirnya dia turun singgah
berteduh di bawah bayangan sebuah pohon dan dia sujud kepada Allah SWT
lalu ia berkata dalam sujud: "Ya Tuhanku apakah sudah aku menempuh jarak
perjalanan setengahnya, atau sepertiganya, atau seperempatnya? "
Sabtu, 10 Agustus 2013
ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca ayat alqur'an (ucapan nabiyullah Ibrahim As):
"Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala- berhala itu telah menyesatkan
kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka
sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang
mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang" (QS. Ibrahim: 36)
Kemudian Rasulullah membaca ayat al qur'an lagi (ucapan nabi Isa As):
" Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah
hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana " ( QS. Al Maidah : 118 )
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengangkat kedua tangannya, menangis dan berdoa:
"Wahai Allah, tolonglah ummatku, tolonglah ummatku"
Kemudian malaikat Jibril As turun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata:
"Wahai Rasul, Allah bertanya apa yang membutmu menangis?" Allah
subhanahu wata'ala Maha Tau keadaan beliau- , namun Allah mengutus
Jibril As kepada Rasulullah agar beliau mengeluarkan isi hatinya,
apa yang menyebabkan beliau menangis.
Maka Rasulullah berkata:
"Nabi Ibrahim As berlepas diri dari ummatnya yang pendosa, begitu pula
nabi Isa As, namun aku tidak bisa begitu saja melepaskan diri dari
ummatku yang pendosa, aku tidak mampu mengatakan seperti yang telah
diucapkan nabi Ibrahim dan nabi Isa (QS. Ibrahim: 36 dan QS. Al Maaidah:
118)".
Maka malaikat Jibril kembali kepada Allah dan Allah
subhanahu wata'ala memberi salam kepada nabi Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam, kemudian malaikat kembali kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, wahai Rasulullah Allah
subhanahu wata'ala telah menyampaikan kepadamu:
" Kami telah meridhoi umat-mu dan tidak akan menyakitimu"
Maka di saat itu tenanglah perasaan nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
namun sebelum itu beliau menangis karena tidak bisa berlepas diri dari
ummatnya yang berdosa, beliau masih ingin menyelamatkannya, maka Allah
berikan hak syafaat kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam
untuk ummatnya yang pendosa,
inilah idola kita yang sesungguhnya Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam..
Cintailah , kenalilah wahai Saudara/i ku yang dimuliakan ALLAH,
kenalilah Sejarah hidup beliau , Demi ALLAH kalian akan menangis rindu
jika kalian telah mengenal SAYYIDINA MUHAMMAD SAW...
Tangisan Umar bin Khaththab -radiyallahu ‘anhu-
Bagi Umar bin Khaththab, al-Qur`anul Karim mempunyai kedudukan
tersendiri dalam kehidupannya. Sebab ia masuk ke dalam Islam setelah ia
mendengar lantunan bacaan surat Thaha. Keislamannya membawa kemuliaan
bagi Islam dan kaum muslimin. Berapa banyak riwayat yang telah kita
dengar yang menjelaskan tentang kisah kekuatan dan kesungguhannya dalam
membela agama Allah, kecemburuannya terhadap perkara-perkara yang
diharamkan oleh Allah, kezuhudannya, wara`nya, keadilannya, serta
kerendahan hatinya.
Adapun tentang keadaannya di saat bersama
al-Qur`an tidak ragukan lagi. Beliau adalah seorang laki-laki yang
senantiasa memahami ayat-ayatnya, menangis ketika membacanya, bersegera
untuk membacanya, dan sangat perhatian terhadap bacaan al-Qur`anul
Karim. Inilah sebagian atsar beliau ketika membaca al-Qur`an :
Jumat, 09 Agustus 2013
Dialog Sayyidina 'Ali bin Abu Tholib RA Dengan Seorang Yahudi (Tentang Perbandingan Rasulullah sholallahu 'alaihiwassallam dgn para Nabi 'Alaihissalam)
Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. dikenal merupakan sosok yang memiliki keluasan ilmu pengetahuan. Rasulullah SAW bersabda : “Aku kota ilmu dan Ali adalah gerbangnya.” Ketika Sayyidina Ali diangkat menjadi khalifah dan umat Islam membaiatnya, beliau pergi ke masjid dengan memakai sorban dan selendang Rasulullah SAW dan memakai sandal Rasulullah SAW serta membawa pedang Rasulullah SAW lalu beliau naik mimbar dan duduk diatasnya sambil menyilangkan jari-jari kedua tangannya dan meletakkan dekat perut. Kemudian beliau berkata : “Ma’asyirannas… bertanyalah kepadaku sebelum kalian kehilanganku. Inilah wadah ilmu. Inilah air liur Rasulullah SAW. Inilah yang Rasulullah SAW tuangkan kepadaku berkali-kali. Bertanyalah kepadaku, karena aku mempunyai ilmu orang-orang terdahulu dan orang-orang yang akan datang…”
LUAPAN CINTA
Oleh Sayyidy Munzir Al-Musawa
Diriwayatkan dalam sebuah riwayat yang tsiqah bahwa ketika salah seorang shalih bermimpi bertemu Rasulullah, dimana dia adalah orang yang selalu rindu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yang tidak pernah tidur kecuali setelah air matanya mengalir karena ingin berjumpa dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam maka dia pun sering melihat Rasulullah di dalam mimpinya, lalu di dalam mimpi itu ketika di padang mahsyar ia melihat kumpulan manusia yang memenuhi padang mahsyar, mereka saling tindih satu sama lain, yang masing-masing ada yang berubah wajahnya, ada yang berbau busuk dan lain sebagainya, kesemuanya dalam keadaan yang sangat bingung, ketika itu tiba-tiba barisan para malaikat melintas dan lewatlah rombongan sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersama para nabi, syuhada’, para awliyaa’ dan shalihin, maka orang shalih tadi hanya melihat dari kejauhan dan tidak bisa mendekat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam karena desakan para malaikat yang membatasi orang-orang yang mendekat, ketika barisan para malaikat itu melintas maka lewatlah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan orang shalih itu tidak bisa mendekat apalagi berbicara kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka ia di dalam mimpi itu dia berkata kepada orang yang berada di sebelahnya:
AKHLAK RASULULLAH SAW
Rasulullah SAW pernah ditanya oleh seseorang, “Siapakan perempuan yang
paling Engkau cintai ?”. Beliau SAW menjawab,” Aisyah”. Lalu ditanya
lagi,”Kalau dari kalangan laki laki, siapakah yang paling engkau cintai
Ya Rasulullah?”. Rasulullah SAW menjawab,”Ayahnya yaitu Abu Bakar”.
Khalifah Abu Bakar As Shiddiq r.a lelaki yang paling utama di kalangan
umat ini adalah orang yang menemani Rasulullah SAW hijrah dari Mekkah ke
Madinah. Beliau pula orang yang paling banyak berinfaq fi sabilillah
bila seruan jihad telah berkumandang. Sewaktu Rasulullah SAW sakit yang
menyebabkan kewafatannya maka Abu Bakar r.a yang ditunjuk sebagai Imam
sholat. Dan kelak syurga yang paling luas dari kalangan umat ini adalah
syurganya Abu Bakar r.a
Sabtu, 03 Agustus 2013
KARENA KECINTAAN MEREKA PADA NABI MUHAMMAD SAW
Hamdan Lirabbin Khasshana Bi Muhammadin… Wa Anqadzana min Dhulmatil Jahli wad Dayaajiri… Alhamdulillahilladzii Hadaana, Bi 'Abdihil Mukhtari man Da'ana, Ilaihi bil Idzni, wa Qad Naadaana, Labbaika Yaa man Dallanaa wa hadaana, Labbaik Yaa Rasulullah……
Langganan:
Postingan (Atom)