AKHLAK RASULULLAH SAW
Rasulullah SAW pernah ditanya oleh seseorang, “Siapakan perempuan yang
paling Engkau cintai ?”. Beliau SAW menjawab,” Aisyah”. Lalu ditanya
lagi,”Kalau dari kalangan laki laki, siapakah yang paling engkau cintai
Ya Rasulullah?”. Rasulullah SAW menjawab,”Ayahnya yaitu Abu Bakar”.
Khalifah Abu Bakar As Shiddiq r.a lelaki yang paling utama di kalangan
umat ini adalah orang yang menemani Rasulullah SAW hijrah dari Mekkah ke
Madinah. Beliau pula orang yang paling banyak berinfaq fi sabilillah
bila seruan jihad telah berkumandang. Sewaktu Rasulullah SAW sakit yang
menyebabkan kewafatannya maka Abu Bakar r.a yang ditunjuk sebagai Imam
sholat. Dan kelak syurga yang paling luas dari kalangan umat ini adalah
syurganya Abu Bakar r.a
Pernah suatu hari Abu Bakar r.a
tercenung, ia sedang berpikir kira kira amal apa yang pernah dikerjakan
oleh Rasulullah SAW tapi belum ia kerjakan. Maka ia mencari anaknya,
Aisyah r.a dan bertanya,”Wahai anakku, apa kira kira amal yang pernah
dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika masih hidup tapi belum aku
kerjakan?”. Aisyah r.a berpikir sejenak lalu menjawab, “Rasulullah SAW
selalu memberi makan kepada seorang Yahudi buta di pojok sudut pasar”.
Maka Abu Bakar r.a mengecek apa yang dikatakan oleh anaknya dan benar
saja, ia dapati seorang perempuan renta yang buta duduk disudut pasar
tanpa ada siapapun yang mempedulikannya.
Abu Bakar r.a segera
mendekati perempuan buta Yahudi itu dan mengeluarkankan roti yang sudah
siapkan untuk diberi kepada perempuan buta itu. Dari mulut perempuan
buta itu selalu terdengar omongan yang buruk tantang Rasulullah SAW. Ia
menghina Rasulullah SAW dan menyuruh orang orang dipasar untuk tidak
mengikuti ajakan Muhammad. Abu Bakar r.a mendengar itu semua dan sabar,
ia tidak bisa membayangkan perasaan Rasulullah SAW memberi makan
perempuan buta itu sambil dihina dan diejek setiap harinya oleh
perempuan yang sama. Mulut yang telah diberinya makan tiap hari tapi
kembali memberi berupa hinaan dan cercaan. Rasulullah SAW memang
memiliki akhlak yang agung.
Ketika suapan pertama telah masuk
kedalam mulut perempuan buta itu ia merasa kaget dan memuntahkan makanan
yang diberi oleh Abu Bakar r.a. Perempuan buta itu berkata,”Siapa kamu,
kamu bukan orang yang biasa memberi aku makan”. Abu Bakar berkata
,”Dari mana kamu tahu kalau aku bukan orang yang biasa memberi kamu
makan?”. Perempuan buta itu menjawab,”Makanan yang kau beri tidak kau
haluskan lebih dulu. Orang yang biasa memberi aku makan selalu
menghaluskan makanan lebih dulu karena ia tahu kalau gigiku sudah tak
sanggup mengunyah makanan”. Abu Bakar r.a hendak meneteskan airmata,
mengingat akan kekasihnya Rasulullah SAW yang berakhlak sangat mulia
sekalipun kepada orang yang setiap hari menghina dan mencacinya. Sejenak
kemudian Abu Bakar r.a berkata,”Ketahuilah olehmu wahai perempuan yang
buta bahwa orang yang biasa memberimu makan sudah meninggal beberapa
hari yang lalu dan aku adalah sahabatnya. Orang yang biasa memberimu
makan adalah Muhammad SAW, laki laki yang tiap hari selalu bersabar
meski kau hina dan caci sedangkan ia tak pernah berhenti menyuapkan
makanan kemulutmu”.
Perempuan Yahudi yang buta itu kaget bukan
main dan tak lama kemudian ia menangis. Benaknya berpikir bagaimana
mungkin orang yang selalu bersabar dan memberinya makan sambil terus
mendengar hinaan dan cacian bukan seseorang yang menjadi pilihan Tuhan
untuk menyampaikan Risalah kenabian. Ia menyesal belum sempat meminta
maaf kepada orang yang sangat peduli dengannya padahal tidak ada seorang
keluarganyapun yang sempat menengok keadaannya.
Ia lalu
bersyahadat dihadapan Abu Bakar r.a dan menjadi muslimah yang taat. Kini
hari harinya diisi dengan ibadah. Tidak pernah ia melewatkan waktu
kecuali dengan sibuk berzikir dan beribadah. Ia selalu menangis bila
ziarah ke makam Rasulullah SAW. Kini iman telah mengisi relung kalbunya
dan amal sholeh telah menghiasi tubuhnya.
Rasulullah SAW adalah
seorang maestro cinta. Beliau menebarkan rahmat kemanapun melangkah.
Beliau menyemai hidayah dalam setiap aktifitas. Beliau mengajarkan
kelembutan dalam bertutur kata dan beliau SAW memberi rasa aman dalam
setiap tindakan. Tidak salah kiranya kalau seorang penulis terkenal
Barat Michael Hart menempatkan Muhammad SAW sebagai orang paling
berpengaruh sepanjang masa. Semoga kita tidak hanya bisa membaca
ceritanya tapi juga bisa meneladani sifat sifatnya..Amiin