KARENA KECINTAAN MEREKA PADA NABI MUHAMMAD SAW
Hamdan
Lirabbin Khasshana Bi Muhammadin… Wa Anqadzana min Dhulmatil Jahli wad
Dayaajiri… Alhamdulillahilladzii Hadaana, Bi 'Abdihil Mukhtari man
Da'ana, Ilaihi bil Idzni, wa Qad Naadaana, Labbaika Yaa man Dallanaa wa
hadaana, Labbaik Yaa Rasulullah……
beliau selalu memulai
ceramahnya dengan kalimat ini, dimanapun dan kapanpun, yang artinya
"Segala Puji untuk Yang Maha Memelihara, Yang telah memilih kita untuk
bersama Muhammad, dan menyelamatkan kita dari Gelapnya Kebodohan dan
Kehinaan Dosa, Segala Puji bagi Allah Yang telah memberi kita Hidayah,
lewat Hamba Nya yg Terpilih (saw) yang beliau itu telah menyeru kami
Kepada Allah dengan Izin Nya, dan Sungguh seruan beliau telah sampai
pada kami, Kami datang pada panggilanmu wahai (nabi saw) yang telah
membimbing kami dan menyatukan kami, Kami datangi panggilanmu wahai
Rasulullah..", kalimat kalimat ini diambil dari untaian pembuka Maulid
Dhiya'ullami, karangan Gurunya Al Habib Umar bin Hafidh)
Wahai
yang hadir didalam perkumpulan orang-orang yang mencintai Nabi
Muhammad.., (saw) Wahai sanubari yang terpanggil kedalam Magfirah
(pengampunan) Allah.., Wahai sanubari yang kepadamu seruan seruan Ilahi
yang tersambung kepada Matahari Hidayah (Allah swt), kepada Matahari
kelembutan Nya, kepada Matahari Kasih Sayang, kepada Matahari
Pengampunan, kepada Matahari Hidayah dan Keberkahan, kepada Matahari
Yang Maha Menentukan Segala Kejadian.
Allah Laa ilaaha illa huu
(Allah Yang Tiada Tuhan Selain Dia) Yang tiada tuhan selain Nya, tiada
penguasa diatas Nya, tiada pencipta selain Nya, Yang Menguasai Segala
Kekuasaan, Yang Berhak atas segala yang berhak di alam, Yang Berhak
Mengatur dan Merubah, Yang Berhak Menguasai dan Mengangkat, Yang Berhak
Mencabut dan Memberi, Yang Berhak Menghidupkan dan Mematikan, Yang
Berhak Memudahkan dan Menyulitkan, Yang Maha Berhak atas segala sesuatu,
(Dia) yang Memanggilmu kepada Nya, memanggilmu kepada pengampunan,
memanggilmu kepada kedekatan, telah memanggilmu seruan seruan Nya
Subhana Wata'ala, telah memanggilmu kasih sayang Nya, telah memanggilmu
surga Nya, telah memanggilmu Kelembutan Nya, dengan lidah semulia-mulia
lidah utusan Nya Muhammad Rasulullah saw, maka termuliakanlah sanubari
yang memahami kehendak Nya, yang menjawab panggilan Nya, yang menjawab
seruan Nya, Labbaikallahumma Labbaik, datanglah kehadirat Allah, kepada
keridhoan, kepada Keinginan Allah agar engkau termuliakan, agar engkau
terampuni, agar engkau berjalan dalam satu shaf dengan kekasih Nya
Muhammad.
Berbahagialah mereka yang memahami kehendak Allah,
berbahagialah mereka yang memahami apa yang mulia disisi Allah,
berbahagialah mereka yang memahami apa yang hina disisi Allah, yang
memahami apa-apa yang hina disisi Allah dan yang mulia disisi Allah,
berbahagialah mereka dan tiada kebahagiaan selain atas mereka yang
memahami Tuhannya, yang memahami penciptanya, yang memahami Allah swt
Tuhan sekalian alam, Inilah puncak ma'rifah billah, puncak pemahaman
terhadap Allah, inilah puncak dari tasawwuf, inilah puncak dari
kedekatan kepada Allah, puncak keimanan, puncak kemurnian, puncak
kesucian, Semakin dalam kepahaman seseorang tentang Allah, maka semakin
tinggi derajatnya, semakin mulia sujudnya, semakin mulia setiap huruf
yang keluar dari lidahnya didalam berdzikir, semakin termuliakan
ruku'nya, semakin termuliakan shalatnya, semakin termuliakan ibadahnya,
semakin termuliakan setiap langkahnya, semakin termuliakan setiap
nafasnya, semakin termuliakan setiap detak jantungnya.
Ketahuilah semakin mereka memahami Allah, semakin dalam ma'rifah billah,
pemahaman tentang Allah, maka semakin dalam dan tinggilah derajat
seorang hamba kehadirat Allah, Siapakah yang paling memahami Allah?,
adakah nama lain selain Muhammad?, siapakah yang paling memahami Allah?
Yang paling dekat kepada Allah adalah yang paling memahami Allah, dan
yang paling memahami Nya adalah Nabimu Muhammad, Kekasihmu Muhammad,
Imammu Muhammad saw wabarik alaihi wa ala aalih, Yang paling memahami
Allah adalah yang paling mencintai Allah, dan yang paling dicintai Allah
adalah sosok Muhammad Rasulullah saw wabarik alaih wa ala alih.
Maka beruntunglah mereka yang mengikuti Nya, beruntunglah mereka yang
mencintai Nya, maka dengan kecintaan terhadap Rasul saw merupakan
kesempurnaan keimanan, Siapakah manusia yang paling dekat kepada Allah
dan paling tinggi makrifahnya diumat ini, kita mendengar satu nama, Abu
Bakar as shiddiq ra, khalifah pertama didalam Islam, orang yang paling
dimuliakan setelah Nabi Muhammad didalam umat ini, Sayidina Abu Bakar as
shiddiq ra wa ardhaah, dialah yang berkata kepada Rasul : "wahai
Rasulullah aku mencintaimu lebih dari pada apa yang kumiliki, lebih dari
segalanya dan lebih dari pada diriku sendiri", ada pertanyaan timbul
diantara salah satu hati yang mengatakan apakah terlalu mencintai
Rasulullah saw akan menjadi musyrik?, bukankah kecintaan hanya untuk
Allah?, Apakah berlebihan mencintai Muhammad berarti mengkultuskan
Muhammad?, berarti Abu Bakar as shiddiq musyrik wal'iyadzubilah, karena
ia mencintai Rasulullah lebih dari segala sesuatu, lebih dari dirinya
sendiri, justru ialah yang paling mulia di ummat ini, karena dengan
mencintai Muhammad lah seseorang mencintai Allah, dusta orang mencintai
Allah kalau tidak mencintai Muhammad, buktinya Abu Bakar as shiddiq,
buktinya Umar bin Khatab yang datang kehadapan Rasul saw dan berkata :
"aku mencintai dirimu, lebih dari segala galanya Yaa Rasulullah
terkecuali diriku sendiri", Apa jawaban Rasul saw?, "belum sempurna iman
mu wahai Umar", lalu Umar menjawab "wahai Rasulullah, kini aku
mencintai dirimu lebih dari segala-galanya dan diriku sendiri", Rasul
saw menjawab : "Sekarang wahai Umar sempurna keimanan mu", berarti
kesempurnaan keimaan, puncak ma'rifah billah adalah mahabatunnabi
Muhammad, (kecintaan penuh pada Nabi Muhammad saw).
Wahai yang
hadir, ketahuilah saat-saat yang harus kita gunakan sebelum datangnya
saat saat kesulitan, disaat-saat kemudahan, maka ambilah kesempatan
untuk terus mendekatkan diri kepada Allah, untuk terus menghiasi dirimu
dan siang dan malammu dengan sunah Nabimu Muhammad, Taqarrab ilallah
bimahabbatihi wahikmatihi wasunnatih, (mendekat pada Allah dengan
mencintai Nabi saw dan mendengarkan hikmahnya dan mengamalkan sunnahnya
saw) tiada lagi kedekatan kepada Allah selain dengan ini, kedekatan
kepada Allah dengan mengikuti Nabi Muhammad, dengan mengamalkan sunnah
Nabi Muhammad, dengan mencintai Nabi Muhammad saw, Berbahagialah mereka
yang memahami ini semua.
Kita telah melihat (memahami bahwa)
mereka mereka yang dimuliakan Allah, dan mereka yang paling tinggi
derajatnya kehadirat Allah swt didalam umat ini, para
Khulafa'urrasyidiin, (Abubakar, Umar, Usman dan Ali) apakah perjuangan
mereka mengalahkan perjuangan yang lain, masih banyak mereka yang
mungkin perjuangannya lebih dari khulafa'urrasyiddin, tapi sanubari
mereka yang dipenuhi ahabbatunnabi Muhammad mengangkat derajat mereka
setinggi tingginya, Abu Bakar as shiddiq para ulama mengatakan beliau
wafat karena racun yang ia minum, mendahului makanan yang disuguhkan
kepada Nabi Muhammad, Beliau tidak wafat didalam peperangan, tetapi
adakah salah seorang dari syuhada yang mengatasi derajat Abu Bakar as
shiddiq?, wallahi tidak ada, apakah ada salah seorang syuhada mengatasi
Utsman bin Affan atau Ali bin Abu Thalib?, wallahi tidak ada, tidak ada
syuhada dibarat dan timur yang melebihi mereka para Imam
Khulafa'urrasyidin.
Bimahabbatihim linabiyyihim Muhammad,
(karena kecintaan mereka pada Nabi Muhammad saw) Bi iqtida'ihim (karena
kepatuhan mrk pd) Nabi Muhammad, karena iqtida mereka terhadap Rasul,
karena kecintaan mereka terhadap Rasul, karena mengikuti daripada ajaran
Rasul saw, Perkumpulan ini adalah perkumpulan para pecinta Nabi
Muhammad, disinilah majeis ta'lim, disinilah majelis dzikir, disinilah
majelis shalawat, disinilah majelis ibadah, disinilah majelis
orang-orang yang mendekat kepada Allah, disinilah majelis-majelis orang
yang bertobat, disinilah tempat orang yang menginginkan Allah,
Masing-masing kelompok punya perkumpulan, ahlul maksiat mempunyai
perkumpulan, orang yang mendewa dewakan kemusyrikan punya perkumpulan,
orang yang mencintai hal yang batil punya perkumpulan, yang mau
berbelanja punya perkumpulan, Para pecinta Muhammad juga mempunyai
perkumpulan..!, Allah memilihku dan kalian berkumpul didalam kelompok
para pecinta Muhammad Rasulullah.
Keberkahan ini sedang tumpah
kepadaku dan kalian dimalam hari ini, kemuliaan itulah yang sedang
menganugerahi aku dan kalian yang berkumpul ditempat ini, maka
berbahagialah mereka yang tidak mengecewakan Allah, Adakah orang yang
lebih mulia dari mereka yang selalu berusaha tak mengecewakan Allah?,
kalau mereka mengecewakan seluruh penduduk di alam asalkan mereka tidak
mengecewakan Allah mereka masih ada kemungkinan tertolong, Betapa
hinanya mereka yang mengecewakan Allah, yang menjaga perasaan seluruh
mahluk di alam, apa gunanya kalau ia mengecewakan Allah.
Maka
berbahagialah orang-orang yang mencintai Rasul saw, sosok Aulia
shalihin, (para wali yg shalih) sosok sembilan wali Allah yang karena
sembilan orang inilah pulau Jawa dari ujung barat ke ujung timurnya
mengenal Laa Ilaaha Illallah, Sembilan orang, sekarang dipulau Jawa ada
berapa ratus ribu da'I?, apa yang mereka bisa perbuat, zaman dahulu
sembilan orang merubah Jawa yang dalam kemusyrikan kedalam kalimat
Tauhid, Tegaklah panji Laa Ilaaha illallah Muhammad Rasulullah di pulau
ini, yang sebelumnya dipenuhi dengan kemusyrikan dan menyembah berhala,
hanya karena sembilan orang, Wallahi tsumma Wallah (demi Allah, sekali
lagi demi Allah), tidaklah satu dari mereka (wali songo) terkecuali
ahlul mahabbah linnabi Muhammad, para pewaris Nabi Muhammad, penerus
generasi dan penerus panji Muhammad Rasulullah, Tidak ada seorang sampai
kederajat wali sebelum ia mencintai Muhammad, tidak ada seorang
mencapai derajat ma'rifah billah sebelum berjalan dengan sunah Muhammad
dan bimbingan Muhammad, atsar (bekas/peninggalan) dari pada perjuangan
mereka, pulau Jawa ini dari ujung satu keujung yang lain dipenuhi dengan
suara adzan, dipenuhi dengan tarhim di masjid-masjid, dipenuhi dengan
orang yang ruku' dan sujud, dari hanya sembilan manusia, Mereka inilah
yang seperti zaman sahabat Rasul saw disebutkan satu dari pada mereka
seperti seribu dari pada orang yang lain, ini dizaman para sahabat
Rasul, dan dari zaman ke zaman, dan tawaran kemuliaan ini tertumpah
kepadaku dan kalian bagi mereka yang menginginkannya, dari pada limpahan
anugerah kelembutan Ilahi, yang melamarmu sebagai para pecinta
Muhammad, apakah akan kau tolak lamaran Allah untuk mengajakmu mencintai
Nabi Nya..?, mengikuti nabi Nya, merindukan nabi Nya, bersama didalam
shaf Nabi Nya Muhammad saw.
Siang dan malamku yang penuh
maksiat, siang dan malamku yang penuh dosa, sampailah aku dan kalian
ditempat ini dipanggil kedalam seruan seruan kemuliaan Nya swt, Maka
kitapun masing masing mengumandangkan cara kita untuk merindukan beliau
saw, berjalan dengan sunah beliau saw, (semoga) Allah swt membukakan
kesempatan dari kesempurnaan dan penerimaan yang besar dihati kita
seluas luasnya, untuk menerima anugerah besar ini wahai yang hadir,
Biarkan hujan terus turun, biarkan setiap tetesnya menjadi saksi bahwa
aku dan kalian adalah pecinta Muhammad Rasulullah, biarkan setiap
nafasmu dan detak jantungmu malam ini menjadi saksi bahwa aku dan kalian
yang merindukan Nabi Muhammad, semoga ini semua akan berkesinambungan
sampai saat sakratul maut, sehingga saat sakratul maut menjadi saksi
bahwa aku dan kalian wafat didalam mahabatunnabi Muhammad, didalam
cahaya Laa ilaaha illallah, jauhkan keluargamu dari pada membesarkan
syiar-syiar yang akan membuatmu terpental dari kelompok orang-orang yang
masuk kedalam keridhoan Allah.
Jangan engkau jadikan jeritan
yang keras di atas permukaan bumi, mungkin kedua orang tuamu yang telah
wafat atau kakekmu yang telah wafat yang menjerit dikuburnya dibawah
perut bumi, melihat anaknya didalam kehinaan, didalam memuliakan hal hal
yang dihinakan Allah wal'iyaadzubillah, Akan datang suatu saat di
Yaumul Qiyamah dimana lidah-lidah menjerit, didalam firman Allah :
"MEREKA MENJERIT DAN BERKATA, WAHAI CELAKALAH KAMI MENGAPA KAMI TAK
MENJADIKAN SI FULAN SEBAGAI ORANG YANG KAMI CINTAI", Celakalah aku
karena aku tidak mengambil fulan sebagai orang yang kucintai, fulan
disini ditafsirkan oleh Imam Ibn Abbas adalah Muhammad Rasulullah, Akan
banyak lidah lidah yang menjerit kelak, celakalah aku kenapa tidak
kujadikan Muhammad sebagai orang yang kucintai, jeritan ini akan
kudengar dan akan kalian dengar, dan akan didengar oleh semua telinga,
yang telah diceritakan oleh Allah yang telah memahami kejadian yang akan
datang, Yang mengabarkannya adalah Allah, kabar yang datang dari Allah,
bukan dari surat kabar, bukan dari majalah, bukan dari televisi, bukan
dari radio, tetapi dari Allah….!, yang mengabarkan akan datang jeritan
kelak "celakalah aku karena aku tidak mengambil fulan sebagai kekasih",
Maka janganlah aku dan kalian dikelompok mereka.
Jadikanlah
malam malam disaat orang-orang membesarkan syiar-syiar hal yang hina
disisi Allah, jadikanlah saat itu aku dan kalian berada didalam syiar
yang memuliakan Allah, berada didalam syiar yang mengagungkan Allah swt.