HADIAH UNTUK UMAR BIN KHATTAB R.A
Umar bin Khattab r.a adalah salah satu sahabat yang menjadi mertua dari
Rasulullah SAW. Sewaktu anaknya yaitu Hafsah r.a hendak dicarikan jodoh
maka Umar bin Khattab menawarkannya kepada Abu Bakar As Shiddiq r.a dan
Utsman bin Affan r.a tapi kedua sahabat utama itu diam saja tidak
menyambut tawaran Umar. Dalam hati Umar bin Khattab merasa sedih karena
dua orang sahabat itu yang paling dianggap sekufu dengan anak
perempuannya yang bernama Hafsah tidak menyambut tawarannya. Maka ia
pergi mengadukan dua orang sahabatnya itu kepada Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW tersenyum menanggapi pengaduan Umar bin Khattab r.a dan
berkata,” Sesungguhnya Hafsah akan memperoleh suami yang lebih baik dari
Utsman dan Utsman akan memperoleh istri yang lebih baik dari Hafsah.”
Ternyata Rasulullah SAW yang meminang Hafsah untuk dijadikan istri
beliau sedangkan Utsman bin Affan dinikahkan dengan puteri Rasulullah
SAW yang bernama Umi Kultsum r.a
Sejak saat pernikahan
Rasulullah SAW dengan Hafsah hati Umar bin Khattab r.a begitu
bergembira, ia juga tidak merasa minder lagi bila berdampingan dengan
Sahabat Abu Bakar As Shiddiq karena sahabatnya itu selain sebagai
sahabat Nabi juga merangkap sebagai mertua Nabi maka kini Umar bin
Khattab r.a bisa bernafas lega bisa mengikuti jejak Abu Bakar As Shiddiq
r.a.
Semenjak Umar bin Khattab memeluk Islam kaum muslimin
seakan memperoleh suatu kekuatan yang sangat besar. Sejak itulah mereka
berani solat dan tawaf dikaabah secara terang-terangan. Umar r.a. adalah
seorang yang wara, ia sangat teliti dalam mengamalkan Islam. Umar r.a.
mempelajari surah Al-Baqoroh selama 10 tahun, ia kemudian melapor kepada
Rasulullah s.a.w. , “Wahai Rasulullah s.a.w. apakah kehidupanku telah
mencerminkan surah Al-Baqoroh, apabila belum maka aku tidak akan
melanjutkan ke surah berikutnya”.Rasulullah s.a.w. menjawab,
“Sudah..”!. Umar r.a. mengamalkan agama sesuai dengan kehendak Allah
s.w.t. Kerana kesungguhannya inilah maka banyak ayat di Al-Quran yang
diturunkan Allah s.w.t. berdasarkan kehendak yang ada pada hatinya,
seperti mengenai pengharaman minuman keras, ayat mengenai hijab, dan
beberapa ayat Al-Quran lainnya.
Rasulullah s.a.w. seringkali
menceritakan kepada para sahabatnya mengenai perjalannya mi’raj
menghadap Allah s.w.t. Rasulullah s.a.w. sering pula menceritakan
bagaimana keadaan surga yang dijanjikan Allah s.w.t. kepada
sahabat-sahabatnya. Suatu hari ketika Rasulullah s.a.w. dimi’rajkan
menghadap Allah s.w.t. malaikat Jibril a.s. memperlihatkan kepada
Rasulullah s.a.w. taman-taman surga. Rasulullah s.a.w. melihat ada
sekumpulan bidadari yang sedang bercengkrama. Ada seorang bidadari yang
begitu berbeda dari yang lainnya. Bidadari itu menyendiri dan tampak
sangat pemalu. Rasulullah s.a.w. bertanya kepada Jibril a.s., “Wahai
Jibril, bidadari siapakah itu”?. Malaikat Jibril a.s. menjawab,
“Bidadari itu adalah diperuntukkan bagi sahabatmu Umar r.a.”. Pernah
suatu hari ia membayangkan tentang surga yang engkau ceritakan
keindahannya. Ia menginginkan untuknya seorang bidadari yang berbeda
dari bidadari yang lainnya. Bidadari yang diinginkannya itu berkulit
hitam manis, dahinya tinggi, bagian atas matanya berwarna merah, dan
bagian bawah matanya berwarna biru serta memiliki sifat yang sangat
pemalu. Kerana sahabat-mu itu selalu memenuhi kehendak Allah s.w.t. maka
saat itu juga Allah s.w.t. menjadikan seorang bidadari untuknya sesuai
dengan apa yang dikehendaki hatinya”.
Inilah sebagian keutamaan
dari Umar bin Khattab r.a. Allah begitu sayang kepadanya karena
pengorbanannya dalam memenuhi perintah Allah yang dilaksanakan dengan
kesungguhan dan tulus ikhlas. Adakah kita ingin mengikuti jejaknya..?